Jenis Sepeda Berdasarkan Peruntukan dan Kategorinya, Jangan Salah Beli!

Yabdhi.com – Bagi Sobat yang mulai mencoba-coba olahraga atau hobi sepedaan, tapi belum memutuskan komunitas sepeda apa yang akan diikuti, tentu harus memutuskan terlebih dahulu, jenis sepeda apa yang sesuai untuk dimiliki.

Agar tidak salah beli hingga menyesal membeli suatu jenis sepeda, sebaiknya Sobat fahami terlebih dahulu jenis-jenis sepeda dan peruntukannya. Baru kemudian memutuskan jenis sepeda apa yang cocok dengan Sobat dalam segala hal.

Berikut jenis-jenis sepeda berdasarkan beberapa kategori:

KategoriJenis Sepeda
Berdasarkan Medan JalanMountain Bike (MTB)
Road Bike
Hybrid Bike
City/Urban Bike
Cross Country (XC)
Touring Bike
Commuter Bike
Trekking Bike
Downhill Bike
Berdasarkan Struktur RangkaHard-tail
Soft-tail
Full Suspension (Fulsus)
Trail
Folding (Sepeda Lipat)
Berdasarkan Sumber TenagaSepeda Manual
Sepeda Listrik (E-Bike)
Berdasarkan DrivetrainSingle Gear Bike
Multi Gear Bike
Fixie Bike
Sepeda Tandem
Berdasarkan Cabang OlahragaTime Trial
Triathlon
Cyclo Cross
Track
Freestyle BMX
Racing BMX
Cross Country (XC)
Downhill
Freeride
Enduro
Trials
Artistic
Berbagai Konstruksi Sepeda berdasarkan Jenisnya
Berbagai Konstruksi Sepeda berdasarkan Jenisnya

A. Berdasarkan Jenis Jalanan yang Dilalui

Berdasarkan jenis jalanan yang dilalui, sepeda dibuat dengan desain khusus. Beberapa bisa berfungsi pada jenis jalanan yang beragam, namun beberapa diantaranya hanya untuk jalanan tertentu saja. Berikut detailnya:

1. Sepeda Gunung (MTB)

MTB atau sepeda gunung adalah jenis sepeda yang diperuntukkan bagi medan pegunungan dan jalan setapak di hutan, namun juga bisa digunakan di jalanan beraspal. Untuk itu, MTB dibuat dengan material yang kuat, struktur yang tangguh dan ban yang relatif lebar.

Jenis Sepeda Gunung - MTB
Jenis Sepeda Gunung – MTB

MTB adalah sepeda yang paling banyak dimiliki masyarakat, karena kemampuannya melalui berbagai medan jalanan.

MTB memiliki berbagai jenis lagi untuk penggunaan lebih spesifik, seperti Downhill, hardtail, fullsus, trail, cross country dan lain sebagainya.

2. Sepeda Balap / Road Bike

Road bike adalah jenis sepeda yang dibangun untuk kecepatan dan khusus menempuh jalanan mulus beraspal. Sesuai namanya sepeda ini banyak digunakan untuk ajang balapan hingga kejuaraan dunia. Hampir semua komponennya dibuat dari bahan serat karbon dan aluminium agar lebih ringan.

Road bike - Sepeda Balap
Road bike – Sepeda Balap

Road bike dibuat dengan roda dan rangka yang ringan, ramping namun kokoh. Tanpa suspensi dan dengan setir melengkung agar pengendaranya bisa merendahkan posisi badan untuk aerodinamika, agar bisa melaju lebih cepat.

3. Sepeda Hybrid

Hybrid berarti perpaduan, jadi sepeda hybrid adalah penggabungan antara sepeda gunung dan road bike. Jenis sepeda ini dibangun agar mampu menempuh semua medan jalan namun bisa juga dipacu untuk kecepatan di jalanan aspal yang mulus.

Sepeda hybrid dibuat seringan mungkin namun tetap kokoh layaknya sepeda gunung. Bahan frame biasanya dari serat karbon namun bisa juga aluminium alloy.

Sepeda Hybrid
Sepeda Hybrid

Bentuk framennya lebih mirip sepeda gunung, namun dengan travel fork yang pendek, ban yang ramping, bisa dengan suspensi depan atau tidak memiliki suspensi sama sekali.

Sepeda hybrid diperuntukkan bagi pengendara yang suka melakukan perjalanan jauh dengan medan beragam, namun menginginkan kecepatan tinggi di jalur mulus.

4. Sepeda Perkotaan / City Bike

Sesuai namanya City Bike adalah sepeda yang digunakan di jalan perkotaan. Sepeda jenis ini dibuat untuk pengendaraan yang lambat, nyaman dan murah. Misalnya untuk bersepeda santai ke pasar, berolah raga di pagi hari, atau berangkat ke kantor untuk bekerja.

City Bike - Sepeda Perkotaan
City Bike – Sepeda Perkotaan

Dari gambar salah satu contohnya di atas, Sobat kemungkinan sudah mengenal jenis sepeda ini sejak lama. Ini biasa juga disebut sepeda untuk kaum wanita, sepeda mini atau sepeda santai.

5. Sepeda Cross Country (XC)

Cross Country atau sering disingkat XC adalah salah satu jenis sepeda gunung (MTB). Ini adalah sepeda gunung yang paling banyak populasinya, karena bisa digunakan untuk berbagai jenis jalanan dan disebut juga sepeda serbaguna.

Sepeda Cross Country (XC) - MTB
Sepeda Cross Country (XC) – MTB

Sepeda XC adalah MTB ringan yang dirancang untuk ketangguhan namun bisa juga dipacu cepat pada trek jalanan aspal yang mulus. Biasanya memiliki frame hardtail berbahan aluminium alloy atau serat karbon. Ada juga yang dengan full suspensi, namun semua suspensinya dilengkapi fitur penguncian agar bisa dipacu cepat di jalanan mulus.

Para pesepeda profesional banyak menggunakan sepeda XC untuk balapan atau turing dengan trek yang panjang dan melalui berbagai jenis jalanan.

6. Sepeda Touring

Sesuai namanya, sepeda touring diperuntukkan bagi perjalanan panjang dengan medan beragam. Bedanya dari XC adalah bahwa touring bike dilengkapi berbagai komponen untuk barang bawaan yang banyak, seperti bagasi, pengait tas di depan dan di frame tengah serta space untuk botol minum yang banyak.

Sepeda Turing
Sepeda Turing

Ini adalah jenis sepeda yang tangguh untuk menempuh perjalanan jauh, namun tetap berbobot ringan. Tidak dibuat untuk kecepatan namun lebih pada ketangguhan untuk perjalanan jauh.

7. Sepeda Downhill

Sesuai namanya, ini adalah sepeda untuk meluncur di turunan terjal dengan kecepatan tinggi. Sehingga desainnya dibuat sekokoh mungkin dengan tidak mempertimbangkan bobot yang harus ringan.

Sepeda downhill merupakan salah satu jenis sepeda gunung atau MTB. Namun sepeda ini dibuat dengan konstruksi agak seperti monster untuk tujuan keselamatan dan ketangguhan meluncur dengan gaya gravitasi, yang artinya kecepatan akan selalu bertambah seiring jalur turunan dilalui.

Sepeda DownHill
Sepeda DownHill

Dilengkapi suspensi depan belakang yang besar, fork yang panjang bahkan kebanyakan hingga sejajar dengan setir, konstruksi frame yang besar dan bobot relatif berat. Sepeda downhill tidak cocok buat bersepeda santai, karena merupakan sepeda yang dirancang khusus untuk olahraga ekstrim.

Olahraga sepeda downhill merupakan cabang olahraga yang cukup ekstrim dan berisiko tinggi. Sehingga olahraga ini hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang telah terlatih, memiliki stamina, keakuratan serta insting luar biasa.

8. Sepeda BMX

BMX adalah singkatan dari Bicycle Motocross, yaitu jenis sepeda yang dirancang untuk balapan layaknya motor cross dan juga olahraga akrobatik dengan sepeda. Sesuai namanya, sepeda BMX diinspirasi oleh balapan motor cross.

Mulai muncul di California, AS, pada tahun 1970-an, kemudian resmi menjadi cabang olah raga sepeda di tahun 1981. Pada tahun 1982 diadakan kejuaraan dunia BMX pertama, kemudian mulai masuk sebagai cabang olahraga olimpiade di Beijing, China pada tahun 2008.

FreeStyle BMX
FreeStyle BMX

Sepeda BMX mempunyai konstruksi yang ringkas dengan rangka berbahan chromoly atau besi baja dan ukuran ban antara 16 hingga 24 inci. BMX memiliki beberapa jenis lagi sesuai jenis olahraganya, yaitu antara lain freestyle BMX dan Race BMX.

Jenis-jenis lain dari sepda BMX adalah turunan dari BMX untuk akrobatik, antara lain disebut Park (Taman), Trails (Akrobat di jalan tanah), Flatland, dan street (BMX perkotaan).

9. Sepeda Trekking

Sepeda trekking merupakan salah satu jenis sepeda Cross Country (XC), namun jenis sepeda ini dilengkapi beberapa aksesoris untuk mendukung perjalanan jauh seperti lampu depan, bagasi, sparbor yang sepenuhnya menghilangkan percikan air ke atas dari ban.

Sepeda Trekking
Sepeda Trekking

Sepeda trekking lebih mengutamakan bobot yang ringan sehingga konstruksinya relatif ramping dengan ban yang kecil dan lebih untuk jalur aspal yang panjang. Ini adalah sepeda untuk para pengembara.

10. Commuter Bike

Sepeda Commuter adalah istilah untuk sepeda yang biasa dikendarai pada jarak dekat secara rutin. Misalnya untuk berangkat kerja atau bersepeda untuk mengantar anak sekolah. Sebenarnya ini hanyalah istilah lain untuk sepeda perkotaan (urban bike).

Namun sepeda komuter bisa berwujud sepeda apa saja, semisal sepeda lipat, sepeda mini, sepeda listrik atau sepeda onthel. Sepeda komuter biasanya identik dengan keranjang di depan, bagasi di belakang dan rangka yang mendukung untuk dikendari pria maupun wanita.

11. Sepeda Onthel

Ini adalah sepeda jadul yang telah dikenal masyarakat sejak zaman-zaman awal kehadiran sepeda sebagai alat transportasi. Di Indonesia, sepeda onthel telah marak sejak zaman penjajahan Belanda. Sepeda ini juga disebut dengan nama “Sepeda Unta” karena dimensi yang tinggi, di luar negeri disebut “Dutch Bike” yang artinya Sepeda Orang Belanda.

Konstruksinya mendukung posisi berkendara yang rileks, namun sepeda ini berbobot relatif berat karena umumnya berbahan besi baja. Sepeda ini memiliki 2 jenis frame, yang memiliki top-tube tinggi untuk digunakan kaum pria dan yang dengan top-tube rendah untuk kaum wanita.

Sepeda Onthel - Dutch Bike
Sepeda Onthel – Dutch Bike

Beberapa aksesoris menjadi ciri khas sepeda onthel, antara lain lampu depan dengan tenaga listrik dari dinamo yang ditenagai putaran ban, support fork depan untuk tujuan keselamatan jika fork depan patah, dan bel dengan bunyi kring-kring yang nyaring.

B. Jenis Sepeda Berdasarkan Rangkanya

12. Sepeda Hardtail

Sesuai namanya, hard-tail berarti ekor keras, yaitu sepeda dengan frame tanpa suspensi di bagian belakang. Ini adalah bentuk yang paling banyak dari semua jenis sepeda, seperti sepeda MTB, Balap, sepeda perkotaan hingga sepeda untuk perjalanan jauh.

13. Sepeda Softtail

Sepeda softtail merupakan kebalikan dari hardtail, yaitu sepeda yang dilengkapi suspensi untuk roda belakangnya. Sepeda fulsus dapat juga dikategorikan sebagai sepeda soft-tail.

14. Sepeda FulSus

Fulsus merupakan singkatan dari Full Suspension, yang artinya sepeda dengan rangka yang dilekapi suspensi pada roda depan dan belakang. suspensi depan pada fork dan suspensi belakang umumnya terletak dibagian tengah rangka.

15. Sepeda Trail

Sesuai namanya sepeda trail dibuat untuk kemampuan layaknya motor trail, yaitu jalanan tanah dan berbatu. Sepeda trail memiliki ciri khas berupa fork dengan travel yang tinggi, yaitu 120 mm ke atas, untuk memungkinkan ground-clearance yang tinggi dan mampu menahan benturan keras di roda depan.

16. Sepeda Lipat (Folding Bike)

Sesuai namanya, sepeda lipat berarti sepeda yang rangkanya bisa dilipat-lipat untuk kemudahan dibawa kemana pun. Sepeda lipat menjadi marak di perkotaan karena kepraktisannya.

Folding Bike
Sepeda Lipat – Folding Bike

Sepeda lipat umumnya merupakan sepeda commuter untuk dimensi yang kecil saat dilipat. Dibuat dengan kontruksi ringan, roda yang kecil berukuran 16 – 20 inci.

C. Berdasarkan Sumber Tenaga

17. Sepeda Manual

Sesuai namanya, sepeda manual adalah sepeda yang ditenagai sepenuhnya oleh tenaga manusia. Jadi semua jenis sepeda biasa yang banyak kita jumpai dapat digolongkan sebagai sepeda manual. Sepeda lainnya yang memperjelas kategori ini adalah Sepeda Motor, karena ditenagai motor bermesin bakar.

18. Sepeda Listrik

Sesuai namanya, sepeda ini ditenagai oleh listrik dari baterai yang bisa dicas ulang. Sepeda listrik bisa berjenis apa saja, namun yang banyak digunakan berupa sepeda commuter karena kemampuan jarak tempuh yang dekat.

Electric Bikes
Sepeda Listrik

Sepeda listrik harus menggendong baterai yang relatif berat sehingga umumnya tidak nyaman untuk digunakan bersepedaan tanpa tenaga listriknya.

Kebanyakan sepeda listrik berbentuk sepeda lipat, namun ada juga yang berjenis sepeda gunung, sepeda balap hingga berbentuk moped yang sudah berada diantara sepeda dan motor listrik karena bobot yang berat dan dimensi yang besar semisal Selis Murai.

D. Jenis Sepeda Berdasarkan Drivetrain

Drivetrain dalam hal ini adalah pola komponen gowes, yaitu chainring dan sprocket. Ada beberapa jenis sepeda berdasarkan drivetrain, yaitu sebagai berikut:

19. Sepeda Single Gear

Artinya sepeda dengan gear sprocket satu kecepatan saja dan single chainring juga, sehingga tidak ada pilihan gear rasio. Ini adalah teknologi awal sepeda.

20. Sepeda Multi-Gear

Ini adalah sepeda yang umum saat ini, yaitu sepeda dengan pilihan gear rasio yang banyak. Sehingga lebih mudah dikendarai di kondisi tanjakan.

21. Sepeda Tandem

Ini adalah sepeda dengan lebih dari satu drivetrain. Sehingga bisa ditenagai lebih dari satu pengendara. Sepeda ini lebih bersifat rekreatif karena tidak lazim digunakan di jalan umum.

Tandem Bike
Sepeda Tandem

22. Sepeda Fixie

Fixie berasal dari kata Fix atau Fixed yang artinya tetap, karena sepeda Fixie hanya memiliki single gear di sprocket belakang dan berbeda dari sepeda kebanyakan, sepeda fixie bisa digowes mundur dari pedalnya. Sepeda ini juga tidak memiliki rem dengan tuas tangan di setang, tapi pengereman dilakukan dengan menahan pedal kaki.

Ini adalah sepeda casual anak muda perkotaan yang menginginkan sepeda unik. Khususnya bagi mereka yang ingin sepeda bisa dipacu cepat di jalanan mulus perkotaan dan dengan komponen sesimpel mungkin.

Fixie Bike
Sepeda Fixie

Rangkanya dibuat seperti sepeda balap, namun setirnya tidak melengkung. Berbahan frame dan roda yang ringan dan dengan warna-warna mencolok.

Pengendaranya harus punya kemahiran bersepeda cukup mumpuni karena memerlukan tenaga yang kuat dan bisa menguasai kecepatan sepeda tanpa tuas rem di setir.

E. Jenis Sepeda Berdasarkan Cabang Olahraga

Cabang olahraga sepeda memiliki beberapa sub-cabang lagi dan sepedanya dibuat secara spesifik untuk olahraga tersebut. Pada dasarnya termasuk jenis sepeda yang telah kami jelaskan sebelumnya, namun didesain lebih khusus lagi, berikut diantaranya:

Jenis Sepeda berdasarkan Cabang Olahraga
Jenis Sepeda berdasarkan Cabang Olahraga
  • Time Trial – sepeda balap yang dirancang untuk kompetisi ketahanan pembalap dalam durasi waktu terntentu.
  • Triathlon – sepeda yang dirancang untuk perlombaan triathlon, dimana bersepeda adalah salah satu bagian saja. Pada umumnya kejuaraan ini meliputi berlari, berenang dan bersepeda.
  • Cyclo Cross – sepeda untuk perlombaan melewati berbagai jenis medan jalan pada etape-etape yang pendek namun menguras tenaga. Biasanya berbentuk sepeda balap karena lebih banyak melalui jalanan beraspal, namun ada juga medan halang-rintang yang membuat pengendara harus memikul sepedanya.
  • Track – sepeda yang dioptimalkan untuk balap di velodrome. Meskipun berbentuk sepeda balap, sepeda track hanya memiliki fixed-gear layaknya pada fixie-bike.
  • Freestyle BMX – sepeda BMX yang dibuat untuk akrobat yang ekstrim, sehingga memiliki konstruksi seringkas mungkin. Benerapa jenis BMX ini tidak memiliki tuas rem agar setir bisa diputar saat berakrobat. Beberapa diantaranya tidak dilengkapi saddle karena pengendaranya tidak perlu duduk. Freestyle BMX bisa juga berupa perlombaan layaknya motor cross di berbagai medan seperti perkotaan, semak belukar, hingga jalur ekstrim berbukit.
  • Racing BMX – sepeda BMX untuk balapan sprint. Konstruksinya dibuat lebih ringan, ban lebih besar, chainring lebih besar agar bisa dipacu untuk kecepatan.
  • Cross Country (XC) – Telah dijelaskan sebelumnya.
  • Downhill – Telah dijelaskan sebelumnya.
  • Freeride – Sepeda untuk kejuaraan downhill namun lebih berfokus pada gaya, style, trik dan teknik trail.
  • Enduro – Salah satu cabang kejuaraan downhill dimana pembalap diberi batas waktu untuk menuruni perbukitan.
  • Trials – Salah satu perlombaan dengan sepeda gunung dimana pembalap dilarang menginjakkan kakinya ke tanah. Tidak boleh turun dari sepeda apapun rintangannya.
  • Artistic – sepeda yang digunakan dalam perlombaan dengan kemampuan trik yang mirip senam atau balet.

Baca juga: Naksir Sepeda Polygon Xtrada, tapi Bingun Pilih Xtrada-5, 6 atau 7? Baca Artikel ini!

Itulah jenis-jenis sepeda yang bisa saya rangkumkan. Semoga bermamfaat bagi teman-teman yang butuh referensi baik untuk memilih sepeda yang akan dibeli, atau sekedar untuk menambah pengetahuan.

Jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar jika Sobat punya pendapat berbeda atau jika menurut Sobat ada jenis sepeda yang belum kami tuliskan pada artikel ini.

Type above and press Enter to search.