Mengapa Karyawan Harus Punya Tabungan Investasi dan Cerdas secara Finansial


Yabdhi.com – Kebanyakan pekerjaan orang di Indonesia adalah “Karyawan“, baik karyawan tetap maupun tidak tetap. Dilema hidup sebagai karyawan adalah kejar-kejaran antara gaji versus kebutuhan yang tidak seimbang. Sehingga kebanyakan karyawan sulit memenuhi belanja untuk “keinginan” bahkan “kebutuhan pokok“, tanpa berhutang.

Sedangkan tuntutan keinginan terus merongrong kehidupan, bahkan banyak diantaranya sudah berubah menjadi kebutuhan. Misalnya mobil, situasi transportasi umum yang tidak nyaman dan tidak fleksibel membuat kebanyakan karyawan merasa bahwa punya mobil adalah keharusan, karena sudah menjadi kebutuhan.

Walhasil, banyak yang terjebak hutang kredit untuk membeli mobil dan terpaksa merelakan hingga lebih dari 60% penghasilannya untuk membayar cicilan kredit mobil. Belum lagi gadget, pulsa, motor dan lain sebagainya, yang dulu lazimnya adalah barang mewah, kini sudah jadi kebutuhan pokok masyarakat modern.

Pahami persepsi yang benar tentang Uang dan Kekayaan dengan membaca buku The Psychology of Money Karya Morgan Housel. Beli E-Book-nya melalui Link ini: Beli E-Book The Psychology of Money di Shopee.

Beli buku The Psychology of Money
Beli buku The Psychology of Money


Rumus Baku Keluar dari Perangkap Kemiskinan

Lalu apakah karyawan bergaji kecil tidak pernah akan bisa hidup nyaman dan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya? Jawabannya adalah tentu bisa! Namun ada syaratnya, yaitu kesabaran dan kecerdasan finansial.

Sabar dengan menabung saja tidaklah cukup, selain sabar menabung seorang karyawan bergaji kecil harus cerdas secara finansial. Tanpa kedua hal tersebut, karyawan bergaji besar atau bahkan pengusaha pun akan terjerat kemiskinan dan perangkap hutang.

Rumus bakunya adalah: Pendapatan harus lebih besar dari Pengeluaran, berapapun lebihnya.

Kemudian selisih pendapatan vs pengeluaran yang positif itu ditabung di tempat dimana uang tersebut bisa bekerja memperbanyak dirinya sendiri.

Untuk mendapatkan selisih positif dari pendapatan vs pengeluaran, ada 3 hal utama yang harus dijalani eorang karyawan, yaitu:

  1. Hemat pengeluaran, efisienkan pengeluaran Anda sehingga tidak lebih besar dari pendapatan.
  2. Tambah pendapatan dengan pekerjaan sampingan.
  3. Hindari hutang untuk semua tujuan keuangan, apalagi untuk keinginan dan lifestyle.

Kurangi belanja-belanja yang sebenarnya tidak perlu, berfokus pada kebutuhan pokok dan mengurangi lifestyle yang hanya menghasilkan kebahagiaan semu. Jika melakukan penghematan demikian, sebenarnya orang yang bergaji UMR pun bisa menabung.

Jika kita tidak bersabar ingin menikmati semua hal layaknya orang berpenghasilan besar, maka kita akan terus bekerja keras hingga tua, karena pendapatan tidak akan pernah lebih besar dari keinginan.

Cara lainnya yang lebih akan mempercepat kebebasan finansial Anda tercapai adalah dengan mencari penghasilan tambahan, tanpa menambah keinginan atau lifestyle. Sehingga semua pendapatan dari pekerjaan sampingan itu bisa Anda tabung.

Pekerjaan sampingan yang bisa menghasilkan uang misalnya berjualan online, membuat channel YouTube, mengikuti program Affiliasi melalui Sosial media seperti Tiktok dan Instagram, membuat blog (seperti yang Anda sedang baca ini), dan lain sebagainya.

Tips Mengelola Keuangan sebagai Karyawan
Tips Mengelola Keuangan sebagai Karyawan


Pentingnya Tabungan Investasi

“Investasi adalah Kesenangan yang Ditunda, sedangkan Hutang adalah Pendapatan yang Digadaikan” (Indra Ismawan).

Menabung saja tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan keuangan jangka panjang yang besar, semisal pendidikan anak, kendaraan, rumah, biaya ibadah haji dan lain sebagainya. Karena tabungan uang cash baik di bank atau di rumah, terus dirampok oleh karakter jahat ekonomi yang disebut “inflasi“.

Anda sangat perlu membuat uang yang Anda tabung bekerja untuk memperbanyak dirinya sendiri, melampaui keganasan inflasi. Sehingga nilai tukarnya bertumbuh untuk memenuhi kebutuhan Anda di masa depan. Dan senjata untuk mengalahkan inflasi itu adalah “investasi” (bukan menabung uang cash!).


Mengapa Karyawan Harus Menginvestasikan Tabungannya?

Sebaiknya uang cash di rekening bank hanyalah uang untuk kebutuhan jangka pendek, yang disebut sebagai “uang darurat” saja. Sehingga mudah dicairkan saat dibutuhkan.

Selebihnya, akan lebih bijak, jika tabungan Anda diletakkan pada platform-platform investasi, dimana uang Anda bekerja bertarung melawan inflasi dan bertumbuh hingga memenangkan pertarungan.

Contoh-contoh Platform Investasi yang aman dan teruji antara lain:

  • Tabungan Reksadana di Aplikasi Bibit
  • Berinvestasi Saham di flatform Stockbit
  • Berinvestasi di plarform Sekuritas Crowd Funding (SCF) Syariah: SHAFIQ
  • dan lain sebagainya.

Perhatikan: Telaah dengan teliti terlebih dahulu keamanan dan kehalalan semua produk investasi, agar tidak terjerumus pada hal-hal yang merugikan (bersifat merugikan diri sendiri dan orang lain) dan haram secara agama. Karena kehalalan sangatlah penting bagi keberkahan harta.

Berikut alasan mengapa uang tabungan Anda tidak disimpan dalam bentuk cash di bank:


Tabungan Cash Tergerus Inflasi

  • Misalnya Anda menabung Rp 10 juta, dalam 5 tahun ke depan daya beli uang Rp 10 juta bisa saja sama dengan uang Rp 7 juta hari ini. Inflasi adalah perampok bagi tabungan cash Anda. Jika terjadi krisis keuangan, maka uang cash Anda ibarat disapu tsunami, tak lagi bernilai.


Tabungan Emas tidak menghasilkan nilai tambah pada kekayaan

  • Emas hanya melindungi dari inflasi, karena nilainya bertambah sebanding dengan inflasi. Bahkan jika terjadi devaluasi maka penabung emas mengalami kerugian.


Sulit Pindah Quadrant jadi Pengusaha

  • Karyawan sulit berpindah profesi jadi pengusaha, karena sudah terbiasa dengan kehidupan yang nyaman dan aman secara finansial. Jika pun memaksakan diri jadi pengusaha, tapi tidak berbekal kemampuan dan mental yang mumpuni di dunia usaha, kebanyakan karyawan yang nekat jadi pengusaha mengalami kebangkrutan. Hanya sedikit yang benar-benar berhasil.
  • Maka menyiapkan atau merencanakan pemenuhan tujuan keuangan jangka panjang bahkan untuk masa pensiun dengan berinvestasi adalah cara paling logis. Bahkan seorang pengusaha pun harus melakukan investasi, jika ia tidak ingin bekerja keras hingga tua.


Karyawan tidak punya banyak waktu luang

  • Waktu produktif seorang karyawan tersita secara full di pekerjaannya. Dari sebelum matahari terbut, ia telah bersiap berangkat kerja, kemudian pulang saat matahari sudah tenggelam. Kelelahan kemudian segera tidur, terus demikian dalam 5 hari per minggu. Sehingga nyaris tidak punya waktu luang untuk diperas guna mendapatkan penghasilan tambahan.
  • Maka penting membuat uang yang Anda tabung sedikit demi sedikit, bekerja sendiri melawan inflasi dan bertumbuh untuk memenuhi kebutuhan masa depan Anda.


Penghasilan Karyawan Bersifat Tetap dan Terbatas

  • Penghasilan karyawan bersifat tetap. Kenaikan gaji per tahun tidaklah seimbang dengan peningkatan kebutuhan dan keinginan. Sehingga peluang uang bertambah hanya dengan menabung cash sangatlah kecil.
  • Apalagi jika Anda tidak menabung, bahkan banyak berhutang. Maka itu berarti Anda telah menggadaikan masa depan Anda dan keluarga, demi kenikmatan saat ini. Itu adalah cara tercepat menuju kemiskinan dan cara mengelola keuangan yang terbodoh karena jadi sapi perah kaum kapitalis.


Kebutuhan Keuangan Tidak Punya Toleransi pada Jenis Profesi

  • Kesehatan, pendidikan anak, kendaraan, rumah yang nyaman, tidak menjadi kebutuhan privilege orang kaya saja. Orang miskin dan kalangan menengah juga membutuhkan dan menginginkannya. Sedangkan semua itu tidak bisa didapatkan tanpa uang yang besar di tangan Anda. Mungkin ada sangat sedikit orang miskin bisa mendapatkannya dengan keberuntungan, tapi kita sebaiknya tidak berharap pada keberuntungan seperti di cerita dongeng.


Pendidikan Berkualitas itu Mahal

  • Pendidikan adalah pemutus mata rantai kemiskinan, kerusahan akhlaq dan kebodohan finansial. Jika Anda tidak merencanakan pendidikan berkualitas tinggi untuk anak-anak Anda, maka sebenarnya Anda sedang merencanakan kemiskinan dan kerusakan akhlaq mereka di masa depan.
  • Jika tidak disiapkan, anak Anda tidak bisa menikmati pendidikan yang baik. sehingga mereka berpotensi salah pergaulan, mengalami kebodohan finansial, terpapar budaya hedon dan konsumtif, jauh dari agama dan banyak hal negatif lainnya. Serangan pengrusakan generasi muda: narkoba, pelecehan dan pengrusakan Akhlaq akan lebih mudah mengkontaminasi mereka tanpa benteng pendidikan yang berkualitas tinggi.
  • Ketahuilah, bahwa PENDIDIKAN BERKUALITAS TINGGI ITU MAHAL! Itu tidak akan bisa didapatkan tanpa Anda persiapkan dari jauh hari sebelum saat dibutuhkan tiba.


Anda tidak akan Jadi Karyawan Selamanya, Anda akan Pensiun!

  • Jika Anda menikmati semua uang dari gaji seketika setelah didapat, tanpa menyisakan sedikit pun, maka ingatlah bahwa Anda tidak akan gajian terus hingga tua, apalagi jika Anda mati sebelum pensiun.
  • Anda juga harus memikirkan masa depan, baik masa depan Anda sendiri, apalagi masa depan keluarga Anda. Tidak akan ada orang yang memikirkan masa depan keluarga Anda, selain Anda sendiri.
  • Anda harus senantiasa berprasangka baik, bahwa Anda akan berumur panjang. Karena jika Anda benar-benar berumur panjang, tapi tidak menyiapkannya, maka Anda akan menjadi beban bagi orang lain. Ingatlah, Anak anda belum tentu berdaya seperti Anda sehingga bisa membantu kehidupan masa tua Anda.
  • Yakinkan Anda punya passive income di masa pensiun, sehingga tidak menjadi beban bagi anak-anak Anda, apalagi bagi orang lain.


Mamfaat Investasi

Mengapa harus investasi? Berikut beberapa mamfaat investasi bagi masa depan Anda:

Kebiasaan Berinvestasi Menghasilkan Pola Hidup Nyaman

  • Tidak Ikut-ikutan budaya konsumtif – dengan kebiasaan berinvestasi, Anda akan cenderung hidup lebih efisien dan efektif. Karena sebelum berbelanja, Anda akan cenderung menimbang urgensi dari konsumsi tersebut. Lebih berfokus pada kebutuhan ketimbang keinginan.
  • Tidak Mudah stress dan Tidak Iri Dengki – Dengan hidup yang efektif dan efisien, Anda jadi tidak mudah iri dengan tetangga yang membeli barang mewah, atau yang terbiasa jalan-jalan berwisata tiap akhir tahun. Karena anda punya tujuan yang mulia dari tabungan Anda. Karena tetangga Anda yang hedon, tidak akan memikirkan masa depan Anda.
  • Tidak FOMO (Fear of Missing Out) atau Ketinggalan Kereta budaya konsumtif – Anda merencanakan semua tujuan keuangan jangka panjang dan jangka pendek Anda dengan baik. Sehingga jika ada godaan konsumtif, Anda akan lebih tenang dan tidak terburu nafsu belanja.


Anda Butuh Hidup Tenang

  • Terpenuhi tujuan keuangan yang besar tanpa berhutang – dengan invetasi, Anda berperluang lebih besar mendapatkan keinginan-keinginan jangka panjang seperti ibadah haji, kendaraan dan rumah yang layak, dan lain sebagainya tanpa harus berhutang, bahkan dengan jumlah uang yang ditabung lebih kecil dari harga yang dibeli.
  • Tidak dikejar hutang dan terjerat Keganasan Riba’ – Alangkan menderitanya jika diusia pensiun, Anda masih dikejar-kejar hutang kredit atau bahkan deft collector.
  • Tidak harus bekerja keras di usia tua – Dengan keuntungan investasi, Anda bisa hidup tenang dengan standar hidup yang layak, menekuni hobi tanpa khawatir akan kelaparan, masih berdaya membantu anak-anak dan orang lain.
  • Tidak jadi beban bagi anak-anak Anda – dengan passive income yang layak, Anda tidak menjadikan anak-anak Anda generasi sandwich yang dijepit kebutuhan mereka sendiri, anak-anak mereka dan kebutuhan Anda.
  • Bisa lebih fokus beribadah menyambut kematian – Dengan passive income, Anda tidak perlu lagi menghawatirkan biaya hidup, sehingga bisa berfokus menyiapkan kematian yang indah dengan ibadah yang maksimal.


Tidak Punya Uang Bisa Bikin Kamu jadi Orang Jahat

  • Uang bukan akar dari kejahatan, tapi tidak punya uanglah yang membuat orang jadi jahat. Itu adalah kata-kata mutiara yang terkesan materialistis. Tapi itu adalah kenyataan, bahwa orang yang berbuat jahat semisal koruptor pun, melakukan kejahatannya karena dia tidak punya uang halal untuk memenuhi keinginan kuangannya.
  • Orang baik-baik yang miskin, tapi terdesak oleh kebutuhan uang besar dengan pertaruhan nyawa bisa saja terjerumus pada perbuatan kriminal. Misalnya kasus seorang suami yang istrinya akan melahirkan, tapi tidak punya uang sepeserpun. Dia telah berusaha mencari pinjaman dari keluarga dan tetangga, tapi tidak mendapatkannya. Sedangkan jika uang itu tidak tersedia, istri dan anaknya bisa saja meninggal. Maka sangat mungkin dia mengambil jalan pintas jadi seorang begal.
  • Contoh lain misalnya Anda adalah dari kalangan menengah, tiba-tiba anak Anda sakit keras dan terancam nyawanya jika tidak dioperasi. Anda telah menjual semua aset yang dimiliki, tetap belum cukup, maka Anda juga berpotensi jadi kriminal.
  • Maka menabung dan berinvestasi bukan semata-mata karena pola pikir materialisme dan kurang yakin bahwa rezeki telah diatur oleh Sang Pencipta. Tapi sebagai bentuk rasa syukur dan memamfaatkan kecerdasan akal yang telah Tuhan anugerahkan. Untuk meredam kebinatangan di dalam diri kita, agar tidak serakah pada budaya konsumtif dan tidak tergelincir pada jalan pintas yang buruk.


Bebas Finansial Sebelum Pensiun

  • Investasi yang sukses bahkan bisa membuat Anda pensiun dini. Sehingga Anda terbebas dari kerja keras yang melelahkan di usia yang tidak terlalu tua.
  • Tentunya ini bisa dicapai oleh mereka yang berinvestasi dalam jumlah besar, karena penghasilan bulanan mereka juga besar. Misalnya orang yang kebutuhan hidup sehari-harinya bisa dipenuhi dari 20-30% pendapatan atau gajinya, sehingga ia bisa menginvestasikan 70-80% dari penghasilannya.
  • Orang yang bisa bebas finansial sebelum masa pensiun punya pilihan, tetap bekerja pada pekerjaannya dengan tenang, atau mengambil keputusan behenti bekerja lalu mendedikasikan hidup untuk hobi atau berbakti pada masyarakat.


Wrap-up

Menabung memang baik, tapi cerdaslah dalam menabung agar Anda tidak dikalahkan oleh sistem ekonomi liberal yang dikuasai kaum kapitalis.

Jangan biarkan diri Anda menjadi mangsa kaum kapitalis. Jadilah kaum kapitalis, walau jumlah uang Anda sedikit (tapi jangan jadi kaum kapitalis yang menghalalkan segala cara!).

Menabung bukan berarti Anda harus pelit dengan kesehatan dan kebutuhan Anda. Jangan sampai Anda mengabaikan nutrisi yang baik bagi tubuh, hanya kerena ingin menabung lebih banyak.

Rajin menabung bukan berarti Anda harus anti-sedeqah. Bahkan sebaiknya Anda menabung untuk sedeqah dan tujuan keagamaan lainnya. Semisal untuk membeli hewan qurban setiap tahun, melaksanakan ibadah haji dan umrah, membantu pendidikan anak-anak saudara Anda yang kurang mampu, dan lain sebagainya.

Demikian, semoga Anda hidup sukses, bahagia dunia akhirat!


Komentar Pembaca

Artikel ini sebelumnya diterbitkan di platform Wordpress, namun saat dimigrasi ke Blogger, komentar pembaca tidak ikut termigrasi, sehingga saya mengcopy komentar-komentar tersebut agar menjadi bagian dari artikel ini. Berikut komentar para pembaca tersebut:

  1. Apapun bentuk tabungan, memang perlu menabung krena kita tak tau kebutuhan apa yang mendesak, kita perlu menabung untuk keperluan masa depan juga 🙂


  2. Pur

    Hindari hutang… ini penting banget, apalagi yang berbunga bisa bikin stres, hari-hari gelisah. Makasih rekomendasi bukunya mas


  3. Penting bagi karyawan untuk memiliki tabungan investasi dan menjadi cerdas secara finansial. Mengapa? Karena agar dapat menghadapi tantangan keuangan yang mungkin terjadi di masa depan yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian.


  4. Wah bener banget nih, tulisan yang sangat bagus. Apalagi sekarang sangat mudah mendapatkan tabungan investasi


  5. Perlu diakui bahwa investasi itu penting, karena menjadi seorang karyawan itu ada umur produktifnya. Jika abai terhadap rencana jangka panjang, akan berdampak pada kondisi finansial di masa pensiun. Pastinya gak enak banget tuh di kala usia pensiun tapi masih harus mikirin sumber pemasukan.


  6. Gita Sarrah

    Bener banget nih, ternyata menabung saja tidak cukup. Saya jadi merasa diingatkan kembali untuk segera mulai berinvestasi. Karena bagaimanapun inflasi itu nyata adanya. Makasih tuk remindernya kak Yayan


  7. Buat saya semua harus ada tabungan karena kita nggak selalu bisa kerja bagus dan mendapatkan penghasilan banyak dengan tabungan atau investasi masa depan lebih cerah.


  8. Sampai saat ini aku masih pakai Bibit untuk Reksadana. Tapi memang mesti konsisten ya kalau mau investasi supaya nantinya hasilnya kelihatan. Nah, ini nih yang aku masih kurang di konsistennya itu. Baca artikel ini jadi diingetin lagi buat lebih rajin invest 😀


  9. Setuju banget, sbg karyawan perlu bnget cerdas dalam finansial… Karena menabung aja gak cukup yaa Kak, butuh investasi yg berguna untuk jangka panjang… Sekarang ada banyak platform yg bisa membantu kita dalam berinvestasi. Terima kasih sharingnya kak, benar2 membuka pikiran dan wawasan nih..


  10. Tulisannya bagus banget, Mas. Saya termasuk kurang pintar mengelola keuangan, makanya mulai belajar investasi dikit², salah satunya di Stockbit, meski hitungannya masih receh banget, hehehee…


  11. Penting sekali kita merencanakan merdeka finansial selagi muda, jadi ketika kita sudah memasuki usia pensiun kita tak lagi khawatir tentang jaminan hari tua. Terbebas dari titel sebagai generasi sandwich yang kononn ketika masuk pensiun akan menjadi beban bagi anak2nya. Ah…semoga bisa mewujudkan merdeka finansial. Yuk semangat menabung dan berinvestasi…trimakasih kak remindernya…


  12. setuju sih, karyawan meski punya gajih tetap tetep harus investasi juga sebagai back up dana baik untuk pendidikan anak, kesehatan terlebih dana pensiun. tapi sepertinya gak hanya karyawan sih, non karyawan seperti pelaku usaha atau freelancer juga perlu investasi.


  13. Prinsip saya setiap keinginan harus punya keran dana masing masing. Jadi memang harus kerja keras dan cerdas banget


  14. Tabungan investasi memang sangat diperlukan sih. Dan menurutku juga harus dibagi pos masing-masing untuk kebutuhan A, B atau C. Jadi manage uang untuk nabung tuh skill yang harus dimiliki oleh kita


  15. Benar, menabung harus bijak, bukan berarti anti sedekah. Dan ternyata menabung saja tidak cukup, baiknya mulai investasi. Investasi ini yang masih perlu saya pelajari lagi


  16. sya suka bgt artikel ini, penuh informasi dan motivasi dan menjadi pengingat buat karyawan seperti saya utk lebih banyak menabung dan berinvestasi.. terimakasih telah berbagi informasinya pak


  17. Shalikah

    Wah, ini memang yang jadi pikiran saya sekarang. Tidak selamanya kita bisa hidup mengandalkan gaji. Menerapkan pola hidup sederhana dan mulai berinvestasi adalah salah satu cara agar dapat hidup lebih tenang di masa tua nanti.


  18. Tulisan ini benar-benar isinya daging semua! Cocok banget buat orang-orang yang hidup zaman sekarang. Orang-orang yang rela utang ke sana ke mari hanya untuk mengikuti gaya hidup dan FOMO. Thanks for sharing this, Kak.


  19. nggak punya uang bisa bikin orang gelap mata, nggak bisa berpikir jernih dan ujung-ujungnya melakukan tindak kejahatan, ini bener adanya karena banyak banget kasusnya yang bisa dilihat di televisi
    Menyiapkan dana darurat perlu banget, memang diperlukan konsistensi untuk belajar menabung atau investasi, tapi hasilnya juga bisa dinikmati pada akhirnya


  20. Wah mkasih infonya mas, membuka pemikiran saya untuk berinvestasi walaupun masih skala kecil, semoga bisa konsisten kedepannya


  21. Uang bisa jadi masalah kalau tidak dikelola dengan benar. Kalau karyawan kebanyakannya sumber penghasilannya dari gaji saja, jadi memang sebaiknya punya investasi agar pengelolaan keuangan untuk masa depannya lebih terkendali


  22. Noted nih kak bwt karyawan, aplg freelancer kayak aku. Penting bgt utk bisa ngelola keuangan dgn baik demi masa depan.


  23. Makasih buat tips dan sharingnya. Setuju kalau kita memang harus mulai investasi, tapi ya tetap kudu teliti. Gak ada yang gak berisiko, tapi minimal kenali dulu ya. Ya itu tadi, gak selamanya kita jadi karyawan


  24. Fenni Bungsu

    Kalau gak ingin pengeluaran banyak, maka jangan banyak jajan apalagi ketika ada kebutuhan jangan berhutang. Bisa dikatakan ini jadi kunci biar keuangan gak goyah ya kak


  25. Menghindari hutang itu sama dengan ngerem keinginan dan prioritaskan kebutuhan. Karena di lapangan yang terjadi malah sebaliknya, makanya investasi jangka panjang/pendek kadang bisa jadi solusi untuk keadaan finansial yang naik turun


  26. Setujuuu.. harus ada tabungan yg bisa berkembang juga


  27. Terpenting adalah penghasilan bulanan bisa mencukupi kebutuhan keluarga dulu, apabila ada sisa baru bisa dialihkan ke tabungan dan investasi untuk masa depan

Type above and press Enter to search.