Ingin Merasakan Berdialog dengan Allah? Bacalah AlQuran dan Terjemahnya Setiap Hari!

Merasakan Teguran dan Bimbingan Allah melalui Al Quran

Bacalah Al Quran dan Terjemahnya setiap Hari, Anda akan Merasakan Keajaiban seolah berdialog dengan Allah!

Yabdhi.com – Rasulullah dan para Sahabat-nya membaca Al Quran setiap hari, dimana AlQuran diturunkan dalam bahasa Arab yang merupakan bahasa sehari-hari mereka.

Tak terbayangkan betapa terasa indah hidup mereka di setiap waktu-nya, karena mereka seolah-olah dibimbing langsung oleh Allah melalui Al Quran yang kemudian dijelaskan oleh Rasulullah secara langsung.

Sehingga wajar, para Sahabat Rasulullah dinobatkan sebagai umat terbaik sepanjang masa. Karena mereka memiliki semua karakter dan sifat terbaik, taat beribadah, setia pada Allah dan Rasulullah, berlemah-lembut pada kaum yang lemah, perkasa di medan perang. Mengagumkan dan mungkin tak akan ada lagi kaum seperti mereka hingga akhir zaman.

Mungkin kita tak akan pernah mencapai derajat ketaqwaan mereka. Namun untuk merasakan kedekatan dengan Allah dan merasa berdialog dengan Allah, ternyata itu masih sangat mungkin bagi kita.

Namun ini bukanlah seperti kebanyakan kaum yang sesat hingga mengklaim bisa keluar dari jasadnya, masuk ke alam ruh lalu berdialog langsung dengan Allah. Itu tentu hayalan orang-orang yang ingin menipu manusia atau orang yang ditipu oleh iblis dan bala tentara setannya.

Karena Rasulullah saja harus dinaikkan fisiknya langsung ke langit untuk menghadap Allah saat menerima perintah Sholat. Adakah orang yang lebih mulia dari Rasulullah? hingga ia berani mengklaim bisa bertemu langsung dengan Allah? Tentu tidak ada!

Untuk merasakan berdialog dengan Allah, ialah dengan bertanya pada Allah tentunya, baik dalam doa maupun dalam keseharian saat memikirkan kehidupan, alam semesta dan tujuan penciptaan manusia. Bertanyalah tentang apa saja yang terbetik dalam benak Anda.

Kemudian bacalah Al Quran setiap hari dan terjemahannya (jika kamu tidak mengerti bahasa arab). Maka akan banyak jawaban atas pertanyaanmu. Bahkan hingga pertanyaan dari benak terdalam yang kamu sembunyikan pun, akan dijawab oleh Allah melalui Al Quran.

Bacalah Al Quran dan Terjemahnya
Bacalah Al Quran dan Terjemahnya

Bacalah Al Quran setiap hari dengan membaca artinya juga! Kamu akan merasakan keajaiban Al Quran, karena ia benar-benar seperti menyampaikan pesan Allah pada diri kita secara personal, intim dan hingga membuktikan bahwa Allah benar-benar lebih memahami diri kita, ketimbang kita sendiri.

Allah mengetahui setiap kata dan pertanyaan yang terbetik di dalam hati kita, setiap niat dan uneg-uneg di dalam benak kita. Bahkan Allah memberi jawaban, alasan dan makna dari suatu peristiwa yang kita lihat atau kita alami.

Saat menghadapi semua persoalan hidup, semisal kesempitan ekonomi, permasalahan rumah-tangga, bisnis, pergaulan dan lain sebagainya, maka jangan berkeluh-kesah pada manusia, adukanlah semuanya pada Allah saja! Bacalah Al Quran, niscaya Anda akan mendapat jawaban dan solusinya.

Cobalah! Anda akan merasakan keajaiban Al Quran!

Contoh Orang-orang yang merasakan Pengalaman Berdialog dengan Allah melalui Al Quran

Professor Lang (Guru Besar Matematika di Amerika Serikat)

Seorang guru besar Matematika di Amerika Serikat mengisahkan perjalanan hidupnya hingga menemukan islam sebagai kebenaran dan jalan hidup. Dia menjadi atheis sejak remaja, karena kekecewaan pada agama yang dianut sebelumnya yang tidak mampu memberi jawaban atas kondisi hidupnya yang ditakdirkan lahir dari orang tua yang broken-home.

Dia menolak konsep semua agama dan menjadi orang yang tidak percaya bahwa Tuhan itu ada. Dia mengatakan: “Jika benar Tuhan itu ada, mengapa Dia menciptakan manusia yang bar-bar, suka berperang menumpahkan darah sesamanya, dan memukul orang-orang yang lemah“. Hal itu dia contohkan pada Ayahnya yang seorang pemabuk berat, suka menganiaya ibu dan dirinya.

Seorang mahasiswanya yang mengetahui bahwa Professor Lang berpikiran atheis meminjamkan Al Quran dengan terjemah yang kemudian berbulan-bulan tidak dibacanya. Suatu malam, saat Prof. Lang merasa bosan membaca buku-buku ilmiah yang dia baca, dia melirik Al Quran yang berdebu di mejanya.

Dia mulai membaca Surat Al Fatihah dan langsung berkomentar, ini hanyalah kidung layaknya nyanyian di gereja yang sering ia dengar di masa kecil. Dia lanjutkan membaca Surat Al Baqarah hingga ia kaget saat membaca arti Ayat ke-30.

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (Al Baqarah:30)”.

Prof Lang berbicara sendiri, “What? This is my question since my childhood!” Ternyata bukan hanya dia yang menanyakan hal itu, bahkan para malaikat sebelum manusia diciptakan pun sudah menanyakan pertanyaan itu pada Allah.

Ayat 30 itu membuatnya makin penasaran untuk membaca ayat-ayat selanjutnya. Ketika membaca ayat 31 hingga 33, Lang terperangah, dan berpikir, tidak mungkin kitab ini buatan manusia, apalagi ini hadir 14 abad silam. Ini pasti benar dari sang Pencipta alam semesta.

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!” (Al Baqarah:31)
Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Al Baqarah:32)
Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”. (Al Baqarah:33).”

Al Baqarah ayat 30-33 tersebut menjawab pertanyaan Prof. Lang dengan tuntas. Manusia memang banyak yang barbar, namun manusia dibekali akal yang bisa terus dikembangkan, dibekali kebebebasan untuk membuat keputusan untuk memilih jalan yang benar atau yang salah.

Manusia bisa menjadi mahluk yang lebih buas dari hewan, tapi mereka juga bisa menjadi mahluk yang lebih mulia dibanding malaikat. Itulah hakikat mengapa manusia dijadikan mahluk utama penghuni bumi.

Dari membaca ayat-ayat Al Quran itu, Prof Lang merasakan Allah menjawab pertanyaan yang sudah bertahun-tahun di tanyakan. Dia mendapat hidayah dan menjadi muslim lalu menjadi pendakwah islam di Amerika Serikat.

Merasakan berdialog dengan Allah melalui tadabbur Al Quran
Merasakan berdialog dengan Allah melalui tadabbur Al Quran

Seorang Pemuda Australia, Mengetes Apakah Allah bisa Memberi Tanda KekuasaanNya

Seorang pemuda di Australia yang mencari kebenaran berakhir menjadi Atheis sebelum dia menemukan Islam. Dia mempelajari semua agama kecuali islam, karena takut menjadi radikal sebagaimana brainwash oleh media barat yang selalu mengatakan islam itu agama yang bar-bar dan penuh dengan kekerasan.

Ketika menemui orang-orang islam di Australia, dia mendapat sebaliknya, bahwa orang-orang islam sangat baik pada orang lain. Saat berdialog dengan mereka, orang islam nampak lebih logis dalam hal keyakinan. Akhirnya dia tertarik mempelajari islam. Dia mendapati bahwa islam adalah agama yang paling masuk akal, dan lebih banyak kebenarannya dari agama-agama lain yang sempat ia pelajari.

Suatu malam, dia yang sudah meyakini kebenaran islam namun belum masuk islam berusaha mengetes apakah Tuhan agama islam ini benar-benar bisa membuktikan kemaha kuasaanNya.

Dia meminta satu saja tanda pada Tuhan yang sebenarnya. Dia membuka jendela kamarnya hingga bisa melihat langit dan bintang-bintang. Kemudian dia duduk di kursi lalu mengatakan.

Wahai Tuhan, jika benar Engkau adalah Tuhan seperti yang diajarkan dalam Islam, maka berilah tanda padaku, satu saja tanda kecil, hingga aku yakin inilah kebenaran, dan aku akan masuk islam“.

Dia menunggu tanda itu, tapi tak terjadi apa-apa. Langit yang cerah tetap sunyi, bulan dan bintang-gemintang tetap bersinar. Dia berharap ada tanda kecil, semisal ada meteor yang melesat, atau pohon yang tumbang, atau apalah yang terjadi malam itu.

Namun tetap tak terjadi apa-apa. Karena tak menemukan tanda fisik apapun, dia mengambil Al Quran lalu membuka sembarang halaman. Dia terbuka pada Surat Ali Imran Ayat 190 – 191 dan membacanya.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,” (QS. Ali Imran: 190)

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka,” (QS. Ali Imran: 191)

Dia terperangah, dia merasakan Allah sedang berbicara padanya secara langsung melalui Al Quran. Seketika semua pertanyaan dan permintaannya dijawab dengan tuntas oleh Allah melalui Al Quran.

Dia mengatakan bahwa seolah Allah mengatakan, “hei orang yang sedang mencari tanda-tanda kebesaranKu, lihat sekelilingmu! Lihatlah langit! Lihatlah bumi, Lihatlah bintang-bintang! Jika kamu berakal, kamu akan memahami tanda-tanda itu. Tidak cukupkah tanda-tanda itu bagimu?”

Dari sana, dia makin yakin untuk memeluk Islam. kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat di dewan masjid setempat.

Pengalaman Penulis sendiri

Ada banyak pertanyaan terbetik di dalam hati saya dan semuanya mendapat jawaban saat membaca Al Quran dan terjemahnya. Beberapa yang berkesan di antaranya:

Mengapa menjadi manusia itu penuh dengan keletihan, susah-payah, dan sulit menjadi orang yang bertakwa? Dijawab oleh Allah dalam Al Quran Surat Al Ankabut: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al Ankabut [29]: 2-3)

Aku banyak dosa dan lalai, akankah diampuni? Dijawab dalam Al Quran Surat At Tahrim ayat 8: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Bagaimana agar dosa-dosaku diampuni? Mendapati perintah dzikir pagi dan petang pada surat Al Ahzab: 41-43, agar Malaikan membantu memohonkan ampun untuk kita: “(41) Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya. (42) dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. (43) Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.”

Mengapa ada orang hidupnya senang, sementara yang lainnya susah? terjawab dalam Surat Al Fajr 15-20 : “(15) Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku. (16) Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku. (17) Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim. (18) dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin. (19) sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram). (20) dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.

Dan banyak lagi pertanyaan, uneg-uneg, atau peristiwa yang terjawab oleh Al Quran. Seperti keajaiban, ayat-ayat yang kita baca, selalu ada yang sesuai dengan keadaan kita, atau pertanyaan yang muncul. Itu seperti bimbingan langsung dari Allah yang maha mengetahui, maha mendengar, maha teliti dan memahami relung terdalam dari hati tiap hambaNya.

Wallahu’alam. Semoga tulisan ini dihitung sebagai usaha saya mengajak semua orang untuk membaca dan mentadabburi Al Quran, baik yang muslim maupun yang non-muslim, baik yang saya kenal maupun yang tidak saya kenal.

Semoga kita senantiasa dilimpahi hidayah dan petunjuk, agar selamat dunia akhirat. Aamiin.