Posisi Bersepeda dan Kelebihan-kekurangannya

Macam-macam Posisi Bersepeda dan Kelebihan Kekurangannya

Yabdhi.com – Posisi bersepeda atau ergonomi berkendara saat gowes sangat ditentukan oleh jenis sepeda. Setiap jenis sepeda memiliki karakter posisi tubuh pengendaranya yang khas, sesuai peruntukan fungsi sepeda tersebut.

Saya kutip dari situs CyclingRight.com yang menyajikan beberapa posisi bersepeda berdasarkan jenis sepeda, sekaligus kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut rangkumannya:

Posisi Bersepeda Sporty

Posisi bersepeda sport bisa didapatkan dari banyak jenis sepeda, semisal sepeda balap (road bike), sepeda gunung (MTB), Sepeda Turing, hingga BMX dan Fixie Bike.

Ini adalah posisi untuk memaksimalkan latihan pada hampir semua otot tubuh pesepeda, karena menghasilkan kecepatan tinggi dengan mengutamakan kekuatan.

Posisi duduk dengan batang tubuh yang sangat miring, yaitu sudut 15° hingga 30° ke depan untuk aerodinamika terbaik. Posisi sadel umumnya lebih tinggi dari setang, khususnya sepeda balap.

Posisi bersepeda sport - berfokus pada kecepatan dan stamina
Posisi bersepeda sport, berfokus kecepatan – Foto Atlet: @AriNugroho

Kelebihan:

  • Transmisi tenaga yang optimal.
  • Aerodinamis, hambatan udara rendah. Sehingga bisa menikmati kecepatan tinggi.

Kekurangan:

  • Tidak cocok untuk bersepeda di lalu lintas sehari-hari. Hanya untuk bersepeda khusus berolahraga karena tubuh terus-menerus diregangkan untuk performa.
  • Menuntut area otot yang sangat terlatih (punggung, kaki, bahu, perut).

Posisi Bersepeda Klasik (Dutch Bike)

Dutchbike atau yang kita kenal sebagai sepeda onthel adalah jenis sepeda paling lama, namun masih ada populasinya hingga sekarang.

Anak zaman now mungkin sudah sulit menemukannya, namun teman-teman yang masa kanak-kanaknya tahun 80-90an, pasti sering melihatnya bahkan mengendarainya.

Posisi Bersepeda Klasik - Dutch Bike
Posisi Bersepeda Klasik – Dutch Bike

Posisi bersepeda di sepeda klasik terasa nyaman dan rileks. Posisi tubuh tegak hampir vertikal (sudut 90° ke jalan). Handlebar melengkung ke arah pengendara hingga sangat dekat dengan lutut saat gowes di posisi crank-arm horizontal.

Kelebihan: Tekanan pada lengan dan tangan sangat rendah, sehingga terasa nyaman pada tangan dan bahu.

Kekurangan: Semua beban bertumpu pada bokong. Sehingga pinggang akan terasa mudah lelah.

Posisi Bersepeda Kota (City Bike)

City bike adalah untuk bersepeda jarak pendek. Sepeda jenis ini memberi pengendara pandangan yang baik terhadap lalu lintas.

Posisi duduk pengendara dengan batang tubuh agak miring ke depan dengan sudut sekitar 60° hingga 70°. Posisi tubuh masih tergolong tinggi, karena semua sepeda kota memiliki posisi setang yang tinggi.

Sepeda City Bike
Posisi Sepeda City Bike

Kelebihan:

  • Postur yang tegak membuat pengendara dapat melihat lalu lintas dengan baik.
  • Tenaga bisa disalurkan dengan kuat ke pedal.

Kekurangan:

  • Jok yang tinggi bisa dengan mudah menggoda seseorang untuk merosot di sadel.
  • Setang yang tinggi menyebabkan bahu kaku dan nyeri di tangan.

Posisi Sepeda Trekking

Sepeda trekking digunakan untuk melakukan perjalanan jauh dan lama. Diperlukan stamina yang kuat, tenaga yang efisien tersalur ke drive-train dan posisi bersepeda yang tetap nyaman.

Sepeda Trekking untuk Perjalanan Jauh
Posisi Sepeda Trekking untuk Perjalanan Jauh

Mengendarai sepeda trekking, posisi batang tubuh memiliki kemiringan antara sudut 30° hingga 60° ke depan. Jarak antara setang sejajar dan sadel relatif jauh.

Kelebihan:

  • Gaya berkendara yang lebih fleksibel karena bahu, bagian belakang leher, dan tangan berperan lebih besar dalam menopang beban.
  • Meredakan tekanan pada punggung, tulang belakang, dan bokong, yang sangat penting saat berkendara dalam jarak yang lebih jauh.

Kekurangan: Otot perlu dilatih untuk menahan beban dalam waktu lama dengan nyaman.

Baca juga: Cara Menentukan Ketinggian Saddle Sepeda yang Benar

Itulah 4 posisi berkendara dengan sepeda yang bisa Sobat pilih. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing posisi tersebut, Sobat bisa menentukan jenis sepeda apa yang cocok untuk tujuan bersepeda Sobat.

Misalnya jika menggunakan sepeda untuk pergi ke kantor, tentu sepeda balap tidaklah cocok. Mungkin City Bike bisa dipilih, ataupun jika Sobat memiliki sepeda gunung, posisi duduknya bisa diatur seperti City Bike untuk kenyamanan.

Sumber: CyclingRight.com