Jenis Pedal Sepeda dan Tips Memilih Pedal sesuai Kebutuhan

Yabdhi.com – Memahami Jenis Pedal Sepeda dan Fungsinya – Jika mobil punya transmisi untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke sistem penggerak roda, maka fungsi tersebut pada sepeda dilakukan oleh pedal. Walau nampak sepele, fungsi pedal sangatlah penting untuk efisiensi penyaluran tenaga ke sistem penggerak sepeda.

Kaki manusia ibarat mesin sebagai sumber tenaga bagi sepeda, sehingga efisiensi penyaluran tenaga juga dipengaruhi oleh kualitas pedal. Grip yang bagus dari telapak kaki ke pedal akan memberi efisiensi yang baik pula pada penyaluran tenaga.

Pada umumnya, pabrikan hanya memberikan pedal standat alakadarnya saat kita membeli sepeda, sehingga untuk mendapatkan pedal yang pas sesuai kebutuhan kegiatan gowes yang kita lakoni, kita perlu mengganti pedal tersebut.

Jenis-jenis Pedal Sepeda

Jenis pedal umumnya disesuaikan dengan jenis sepeda. Pedal khusus untuk Road Bike akan berbeda dengan pedal khusus untuk Mountain Bike (MTB). Berikut jenis-jenis pedal sepeda yang umum:

1. Pedal Flat

Ini adalah jenis pedal paling umum dan paling banyak digunakan di dunia sepeda. Bentuknya paling sederhana, yaitu berwujud pijakan yang flat atau rata di ujung crank-arm sepeda.

Ada banyak varian flat pedal berdasarkan bahan dan komponen printilannya lagi. Ada pedal flat berbahan plastik, alloy hingga carbon fiber. Ada yang dilengkapi bearing dan apa pula yang tanpa bearing, dan lainnya untuk kebutuhan sepedaan berdasarkan jenis sepedanya.

Pedal Flat pada Kebanyakan Sepeda
Pedal Flat pada Kebanyakan Sepeda

Flat pedal banyak digunakan pada sepeda untuk penggunaan sehari-hari semisal city bike atau MTB Cross Country. Pada level professional, flat pedal biasanya digunakan oleh pesepeda downhill, karena tidak diperlukan efisiensi maksimal pada kayuhan kaki dan yang diperlukan hanya grip yang kuat dari sepatu gowes ke pedal agar tidak jatuh.

Kelebihan flat pedal adalah penggunaan yang mudah, tidak memerlukan keahlian dan pembiasaan khusus untuk keselamatan, dan tentunya harga yang relatif murah untuk digonta-ganti.

Kekurangan pedal flat adalah jika digunakan untuk sepedaan di jalur basah atau saat kehujanan, pedal yang flat bisa menjadi licin sehingga menimbulkan risiko jatuh dari sepeda.

2. Pedal Clip / Toe Clip

Pedal toe clip dibuat dengan bagian seperti cangkang dan pengikat kaki ke pedal. Tujuannya adalah agar kaki tidak mudah selip, yang pada akhirnya membuat tenaga kayuhan menjadi sangat optimal, baik daya tekan ke depan maupun daya tarik saat posisi kaki dari bawah ke atas untuk mengangkat pedal.

Pedal Clip atau Strap
Pedal Clip atau Strap

Pedal clip ini dulu banyak digunakan pada sepeda roadbike di ajang balapan yang memerlukan penyaluran tenaga seefisen mungkin. Namun sekarang sudah sangat jarang digunakan karena kurang praktis. Jenis sepeda yang masih menggunakannya adalah fixie-bike yang memfungsikan crank sebagai rem juga.

Kelebihan pedal clip ini adalah transfer tenaga dari kayuhan kaki jadi sangat optimal, karena tidak banyak tenaga terbuang akibat pergeseran kaki pada pedal. Risiko terpeleset dari pedal juga jadi tidak ada.

Kekurangan jenis pedal ini adalah risiko terjatuh jadi sangat besar karena kaki sulit dilepas dari pedal. Pesepeda jadi kesulitan saat butuh berhenti, apalagi berhenti mendadak dapat dikatakan jadi tidak mungkin, karena tanpa persiapan melepas clip, pesepeda akan jatuh.

3. Pedal Clipless / Cleat

Pedal clipless adalah pengembangan dari clip pedal, dimana kaki terikat ke pedal namun saat kondisi dibutuhkan, kaki tetap bisa dilepas dari pedal dengan mudah.

Tujuan dari pedal clipless sama dengan toeclip, yaitu untuk memaksimalkan kayuhan agar penyaluran tenaga lebih efisien. Namun mengurangi risiko terjatuh saat harus berhenti dengan mekanisme pelepasan kaki dari pedal.

Clipless pedal memiliki dua komponen, satu komponen dipasang pada crankarm layaknya pedal jenis lain, dan satu komponen yang harus ditempel pada telapak sepatu, yang disebut ‘Cleat‘.

Dengan konstruksi yang kompleks tersebut, jenis pedal ini adalah yang termahal dari 2 jenis pedal sebelumnya. Karena umumnya dijual sebagai paket berikut sepatunya yang khusus. Karena cleat biasanya dipasang pada telapak sepatu dengan baut.

Paket Clipless Pedal dengan Cleat dan sepatu khusus
Paket Clipless Pedal dengan Cleat dan sepatu khusus

Clipless pedal sekarang banyak digunakan pada roadbike, baik oleh pesepeda umum maupun oleh pembalap sepeda professional. Jenis sepeda lain yang menggunakannya adalah sepeda touring atau MTB cross country.

Kelebihan clipless pedal ini adalah pada efisiensi gowes yang optimal, lebih terlihat ringkas saat gowes dan ada mekanisme pelepasan kaki dari pedal yang cukup mudah sehingga lebih aman dibanding clip pedal.

Namun pengguna pemula dari clipless pedal biasanya mengalami jatuh karena belum terbiasa atau lupa saat berhenti, misalnya di lampu merah saat gowes dengan roadbike. Diperlukan pembiasaan agar mendapatkan reflek melakukan prosedur pelepasan kaki dari pedal saat behenti.

Tips Memilih Pedal Sepeda

Setelah memahami jenis pedal sepeda, maka sebaiknya memilih jenis yang tepat agar aktifitas bersepeda menjadi nyaman dan aman. Berikut tips memilih pedal sepeda sesuai kebutuhan sepedaan.

1. Sesuaikan Jenis Pedal dengan Jenis Sepeda

Penting menyesuaikan jenis pedal dengan genre sepeda, namun lebih penting menyesuaikan pedal dengan kondisi medan jalan yang akan sering dilalui. Jika akan bersepeda sehari-hari saja, atau gowes santai di jalur aspal dan off road ringan, maka pedal flat sudah lebih dari cukup.

Jika tertarik menggunakan pedal cleat, maka perlu diperhatikan untuk disesuaikan dengan jenis sepeda. Ada clipless pedal yang khusus untuk roadbike dan ada juga yang khusus untuk MTB, jangan sampai tertukar atau salah peruntukan.

Yang perlu diperhatikan juga adalah perlunya latihan dan jam gowes yang banyak untuk membiasakan menggunakan cleat pedal, agar tidak lupa saat sudah gowes dilajur sebenarnya, semisal jalan raya atau area perbukitan terjal.

Karena jika terjatuh di kondisi medan tersebut akibat lupa bahwa sedang menggunakan cleat pedal, ada risiko bahaya yang besar. Dari pengalaman para pesepeda professional, rata-rata pernah mengalami jatuh saat awal-awal menggunakan cleat pedal, khususnya saat berhenti lalu lupa melepas kaki dari pedal.

Contoh Jenis Pedal Sepeda
Contoh Jenis Pedal Sepeda

2. Pilih Pedal dengan Bahan Berkualitas

Bahan pedal perlu juga menjadi pertimbangan untuk keawetan dan kehandalannya. Bahan yang kokoh, akan membuat pedal lebih presisi dalam menyalurkan tenaga atau dapat dikatakan mengurangi power-loss saat pedaling.

Bahan aluminium alloy cocok dipilih untuk keawetan dan kekokohan yang mumpuni. Bahan Alloy akan lebih awet karena tahan karat dan tidak mudah kalah oleh gesekan dari sepatu gowes dalam waktu lama.

Untuk pedal yang ringan dan kokoh, bahan carbon bisa dipilih. Namun harganya akan berkali-kali lipat dibanding pedal dengan bahan alloy. Pedal carbon akan cocok bagi teman-teman gowes yang tidak bermasalah dengan budget.

Pedal flat berbahan plastik bisa saja dipilih untuk sepedaan yang tidak sering melewati jalur ekstrim dan panjang. Misalnya untuk bersepeda sehari-hari dalam jarak dekat. Harga yang sangat terjangkau menjadi kelebihannya.

3. Pilih Pedal dengan Bearing

Memilih pedal dengan sealed bearing akan lebih baik dari pedal tanpa bearing atau yang dengan loose-bearing. Putaran akan lebih loncer dan posisi poros pedal lebih presisi dan kokoh, sehingga pedaling menjadi lebih efisien.

4. Pilih Pedal Berbobot Ringan

Pedal yang ringan sedikit banyak akan meningkatkan power-to-weight ratio saat bersepeda. Jika sering bersepeda jarak jauh, hal itu akan banyak bermamfaat untuk menghemat tenaga. Pedal berbahan carbon adalah yang terbaik untuk bobot yang ringan.

5. Pilih Ukuran Pedal yang Tepat

Khusus untuk flat pedal, ukuran pedal sangat penting dalam mendapatkan efisiensi kayuhan kaki. penampang yang luas juga memastikan tidak terjadi selip saart pedaling.

6. Pilih Pedal dengan Gigi Grip

Jika akan memilik flat pedal, sebaiknya pilih yang memiliki gigi-gigi untuk memastikan grip yang baik ke sepatu gowes. Hal tersebut juga akan mengurangi risiko selip atau terpeleset di pedal karena kondisi basah atau licin.

7. Jangan Pilih Pedal yang Terlalu Murah

Ada istilah “harga tak pernah bohong“, karena di tiap barang berharga terlalu murah pasti ada kekurangan yang signifikan dalam hal kualitas dan kehandalan.

Jika pun tidak mampu membeli yang mahal, setidaknya jangan membeli yang terlalu murah, agar tidak menyesal. Untuk mempermudah, maka pilihlah produk dari merek yang sudah ternama dan terbukti membuat produk berkualitas baik.

Baca juga: Tingkatan Kelas Groupset Shimano untuk MTB

Demikian penjelasan tentang jenis-jenis pedal sepeda dan tips memilih pedal agar mendapat yang terbaik sesuai kebutuhan gowes. Semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman pesepeda dan salam gowes!

Type above and press Enter to search.