Yabdhi.com – Kejanggalan dan Keanehan Film Mortal Kombat 2021 – Sudah banyak review serius pada film Mortal Kombat 2021 yang dirilis oleh reviewer film professional. Rasanya tidak sedap lagi jika saya ikut-ikutan menulis tentang review sejenis yang super serius. Lagipula saya bukan ahli perfilman sehingga jika saya melakukan itu, itu adalah suatu kekonyolan.
Oleh karena itu, saya ingin menulis tentang hal-hal yang saya rasa janggal atau aneh di film yang dibintangi Joe Taslim ini, bukan untuk menilai kebagusan atau kecerdasan penulis skenario film, tapi sekedar membandingkan adegan atau alur cerita dengan hal-hal logis di alam kehidupan nyata.
Mungkin akan terasa aneh karena saya menghubungkan film fiksi dengan hal-hal logis di alam normal. Apalagi Mortal Kombat adalah film adaptasi game kekerasan yang memang diplot untuk tidak masuk akal. Tapi beberapa hal menggelitik akal sehat saya dan saya merasa ingin mengungkapkannya.
Berikut daftar kejanggalan dan keanehan film Mortal Kombat 2021:
Sub Zero yang Kurang Kejam dan Tidak Tuntas Melaksanakan Tugas
Di kisah awal film ini, ditampilkan pembantaian sadis Bi Han (Joe Taslim) pada keluarga Hanzo Hasashi (Hiroyuki Sanada). Dalam pembantaian itu, Bi Han bemaksud menghabisi semua klan Hanzo dan keturunannya. Namun satu orang bayi perempuan luput dari pembantaiannya.
Sebagai seorang pendekar yang cerdas dari klan Lin Kuei yang besar dan kejam, rasanya tidak masuk akal itu terjadi. Jika saya jadi Bi Han, saya akan mengirimkan intel terlebih dahulu pada keluarga itu, untuk memastikan ada berapa anak Hanzo, adakah dia punya saudara, adalah ia punya istri simpanan yang juga punya anak dari Hanzo, dan lain sebagainya, baru kemudian aksi akhir dilancarkan.
Atau mungkin Bi Han memang tidak sepintar itu, sehingga mudah merasa puas. Bi Han menampilkan wajah seram dan berdarah dingin, tapi dia sebenarnya kurang sadis, mudah puas, dan kurang perhitungan. Jika saya jadi atasanya si Bi Han ini, saya akan marah besar padanya, karena tidak tuntas melaksanakan tugas.
Harusnya dia memastikan kematian Hanzo Hasashi dengan memotong lehernya lalu membawa kepalanya pada klan Lin Kuei-nya. Sehingga Hanzo tidak bisa pergi ke alam Netherrealm untuk menambah kesaktian dan merencanakan balas dendam.
Kemudian dia seharusnya memastikan bahwa semua keturunan Hanzo sudah tewas dengan cara membakar rumahnya, atau minimal mengobrak-abrik rumah tersebut untuk mamastikan apakah ada orang tertinggal yang bersembunyi.
Ketidak tuntasan kedua adalah saat dia memutuskan tangan Jax dengan jurus es-nya. Cukup memotong tangan Jax, Sub Zero sudah merasa puas lalu meninggalkan Jax. Itu kurang sadis, kurang kejam bahkan terkesan mudah puas dan tidak tuntas.
Harusnya Sub-Zero membekukan kepala Jax lalu menghancurkannya, sehingga pendekar Earthrealm tersebut dipastikan mati dan tidak bisa bangkit lagi. Mengapa Sub Zero ini pemalas mengeluarkan jurus fatality-nya? Mungkin dia memang ksatria Outworld yang kurang pintar tapi suka pamer kesaktian pada Boss-nya.
Istri Hanzo yang Mingkem
Saat Bi Han menghabisi istri dan anaknya, Hanzo Hasashi mendengar suara jeritan keras istrinya. Kita yang menonton tentu membayangkan pembunuhan yang sadis pada orang lemah yang akan berdarah-darah dan menampilkan raut muka korban yang terbelalak sambil menjerit histeris.
Tapi saat Hanzo menemukan anak dan istrinya yang telah mati membeku, kedua mayat beku itu tampak berwajah tenang, adem menutupkan mata dan mulut mereka mingkem semua.
Tidak ada kesan sedang menderita kesakitan yang luar biasa pada wajah kedua orang itu. Ini terlihat tidak natural dan terkesan kedua orang itu mengambil posisi dulu sebelum menerima hujaman es tajam dari Bi Han. Adegan ini membuatnya sudah terasa sebagai keanehan film Mortal Kombat di scene awal.
Jax sudah kebal sebelum dapat Arcana
Setelah dipotong tangan oleh Sub Zero, Jax terjatuh menimpa beton yang banyak mengandung besi mencuat. Herannya, saat tubuh Jax mengenai beton, malah beton dan besinya yang rontok bukan tubuh Jax yang hancur.
Tubuh Jax tetap utuh meskipun jatuh cukup tinggi ke beton yang keras dengan bagian kepala dan depan tubuh menghantam duluan. Padahal saat itu si Jax belum mendapatkan arcana (kekuatan super)-nya, sehingga logisnya tubuh Jax akan pecah saat menghantam beton berbesi lalu menghantam keras ke lantai beton lagi.
Adegan itu mestinya tidak bisa diterima akal sehat, apalagi ilmu fisika. Kecuali Jax memiliki ilmu kebal debus yang tidak mempan ditusuk besi tajam. Tapi di scene penampakan dia setelah jatuh, terlihat darah mengucur di bawah tubuhnya. Dengan kata lain, adegan itu juga sangat ketahuan bohongnya.
Reptile Zyoth, Kabal dan Mileena yang Bodoh
Tiga pendekar Outworld punya kesaktian bisa bergerak tanpa disadari oleh lawannya, yaitu Reptile Zyoth dengan ilmu halimun-nya, Kabal dengan ilmu lari cepat ala Splash dan Mileena yang bisa menghilang saat bertarung.
Tapi semua kesaktian itu seperti tidak berguna sesaat sebelum mereka menemui ajalnya. Ketiga pendekar golongan hitam tersebut tidak benar-benar menggunakan kesaktiannya secara cerdas dan efisien. Mereka cuma sibuk menjerit, menyeringai dan melompat kesana kemari.
Namun mungkin begitulah pendekar golongan hitam, mereka kuat tapi bodoh. Jika pintar tentu mereka akan mejadi pendekar pembela bumi. Membela Outworld sudah menjadi cap pasti bahwa tingkat kecerdasan mereka di bawah rata-rata.
Zyoth mendatangi gubuk Sonya Blade untuk menghabisi Cole Young sebagai sasaran utama. Tapi saat menjalankan aksinya dengan ilmu tak tampak mata, dia sibuk melompat kesana kemari, membuat gaduh. bodohnya, saat sudah berada dekat dengan musuh dia hanya memukul musuhnya hingga terpental.
Harusnya dia diam-diam menyelinap ke gubuk Sonya, mendekati Cole Young dengan senyap, lalu langsung mengunyak kepala Cole tiba-tiba hingga tak bersisa. Kemudian dilanjutkan dengan Sonya dan Kano. Pasti beres, simpel, efisien dan tidak membahayakan diri sendiri.
Alih-alih demikian, monster kadal yang bernafas panas seperti naga dan punya ilmu halimun itu, malah dikalahkan oleh tiga manusia biasa yang belum memiliki kekuatan super apapun. Itu konyol dan bodoh untuk seekor mahluk super.
Kabal bertarung dengan Liu Kang hingga hangus diterkam naga api dari jurus fatality milik Liu Kang. Padalah dia bisa bergerak secepat kilat dan Liu Kang cukup lama menyiapkan jurus fatality-nya. Harusnya Kabal bergerak cepat memenggal kepala Liu Kang, saat dia sedang berjampi-jampi mengeluarkan naga apinya.
Mileena harusnya bisa menghabisi Cole dengan cepat menggunakan ilmu licik menghilangnya. Tapi dia kurang pintar dengan muncul pada jarak yang kurang dekat dengan Cole saat melancarkan serangan, sehingga Cole punya jarak dan waktu untuk menyadari kehadiran Mileena di sisi belakangnya.
Gemulai Nitara, cuma jadi daging yang dibantai
Nitara digambarkan sebagai mahluk setengah kelelawar, setengah manusia. Namun wajahnya terlihat gemulai memelas. Saat disuruh duel dengan Kung Lao, Nitara ternyata hanya bisa terbang sekali, bermaksud menerkan Kung Lao, tapi malah berbalik jadi daging yang dibantai dengan dibelah oleh topi Kung Lao dari ujung kepala hingga ke bawah.
Nitara tak melukai Kung Lao segores pun, padahal dia adalah salah satu ksatria andalan Shang Tsung dari Outworld. Saya yakin biaya membuat grafis animasi terbangnya dengan sayap kelelawar tidaklah murah, tapi ternyata adegannya singkat hanya jadi korban kekejaman Gergaji bundar milik Kung Lao. Nitara yang malang!
Gergaji bundar tak bermesin
Keanehan film Mortal Kombat 2021 juga terasa saat Nitara terbelah dua dari ujung kepala hingga ke ujung kenalpot-nya karena digilas topi Kung Lao yang bisa menancap di pasir. Topi itu berputar kencang dan kokoh layaknya gergaji bundar yang diputar dengan mesin.
Itu terkesan tidak masuk akal, karena dari mana energi putarnya? Bisakan topi tipis itu berputar kencang tanpa mesin? Apakah ada As Axle dan bearing yang menahannya di pasir?
Itu adegan yang bertentangan dengan ilmu fisika. Bagaimana bisa tanpa penahan apapun, topi tipis itu bisa kokoh pada posisinya saat membelah tubuh korbannya.
Pemeran Raiden merusak ekspektasi pemirsa
Penampakan Lord Raiden di film Mortal Kombat 2021 ini sangat berbeda dari film-film Mortal Kombat sebelumnya yang berwujud bule bertubuh besar tinggi dengan rambut blondy panjang. Sangat kontras dengan sosok Raiden yang diperankan Tadanobu Asano yang berwajah sangat Asia, berambut pendek dan bertubuh kecil.
Ini seperti merusak penampakan Raiden yang sudah lama melekat di mata dan pikiran penggemar film maupun game Mortal Kombat. Entah mengapa demikian, menurut saya mestinya Raiden diperankan orang semisal Chris Evans (Pemeran Captain America) atau Chris Hemsworth (pemeran Thor) yang diberi rambut pirang.
Lord Raiden yang telat mikir
Jika sebelumnya saya protes penampakan Raiden, maka ini selanjutnya saya ingin memprotes kelakuan Raiden di alur cerita Mortal Kombat 2021 dengan akal-akalan pemikiran saya yang cetek.
Raiden punya kesaktian memindahkan siapa saja, kemana saja dia mau dengan jurus petir teleportation-nya. Tapi jurus itu ternyata tidak digunakannya secara cerdas saat berhadapan dengan pasukan Shang Tsung.
Alih-alih menggunakan jurus itu, Raiden malah hanya membangun pagar ghaib di kuilnya saja, sehingga Shang Tsung bisa mencari akal untuk menghilangkan pagar ghaib itu. Lalu masuk dan hasilnya Kung Lao mati dihisap jiwanya oleh si penyihir.
Mestinya Raiden pake jurus petirnya untuk mengusir rombongan Shang Tsung ke tempat-tempat yang buruk semisal Netherrealm atau ke planet-planet yang jauh, lalu memenjarankan mereka disana dengan pagar ghaib, sampe kering jadi tengkorak.
Kano yang tamak dan kurang akal
Kano disebut sebagai kriminal besar yang bergelar ‘Black Dragon‘. Itu artinya dia tak main-main dalam kapasitas kriminal-nya. Seorang kriminal besar biasanya berotak pintar, apalagi dalam memperhitungkan uang dan strategi.
Tapi di film ini, Kano seperti orang dungu yang mudah dirayu janji jumlah uang besar dan kenikmatan dunia, tanpa memikirkan apakah benar orang yang menjanjikan uang tersebut memilki uang sebesar itu. Kano seperti anak kecil yang mudah disuruh diam dengan janji akan dibelikan es krim.
Pertama saat Sonya blade menjanjikan 2 juta dollar, dia awalnya sudah skeptis dengan mengatakan mana mungkin Sonya akan tinggal di gubuk jelek jika dia punya uang 2 juta dollar. Tapi hanya dengan ancaman tawar-menawar seperti orang mau membeli baju lebaran, Kano memilih untuk percaya pada bualan Sonya.
Kedua, saat Kano dirayu Kabal untuk membuka pagar ghaib milik Raiden, dengan janji nantinya kuil itu bisa dia ubah jadi kasino miliknya, jika dia mau membantu pasukan Shang Tsung. Kano yang bodoh lagi-lagi mempercayai janji Kabal itu.
Padahal Kano sudah mendengar dari Raiden dan Liu Kang, jika Shang Tsung berhasil menang, maka semua manusia akan dijajah oleh Outworld, lalu apakah ada manusia yang akan menghambur-hamburkan uang di kasinonya, jika mereka semua dijajah oleh mahluk luar bumi yang kejam?
Goro yang lamban
Goro yang diperintahkan untuk menghabisi Cole Young sebelum dia menemukan arcana-nya, harusnya bisa dengan mudah memecahkan tubuh Cole saat keturunan Hanzo itu sudah dia cengkeram dengan 4 tangan raksasa-nya.
Tapi Goro lebih memilih melemparkan tubuh Cole. Itu cara berkelahi yang agak bodoh. Di dunia nyata, orang akan berkelahi seefisien mungkin, dengan tenaga sekecil mungkin dan kerusakan sebesar mungkin.
Mestinya saat sudah memegang lehel Cole dan dengan kapasitas power yang jauh mengungguli lawan, Goro dengan mudah bisa memisahkan kepala Cole dari tubuhnya, ketimbang berlama-lama meraung-raung hingga istri Cole sempat membantu.
Scorpion yang Lebih kuat dari neraka, siapa yang kurang ajar?!
Ini adalah alur cerita yang dibuat agak kurang ajar kepada Tuhan. Masa Scorpion bisa bertapa di neraka lalu bahkan bisa mengotrol api neraka dari mulutnya. Kaum religius pasti tidak menyukai alur cerita di bagian ini. Tapi ini bukan film religi kan yah!
Tidak ada mahluk yang kuat menahan api neraka, kecuali malaikat-malaikat yang memang bertugas menyiksa mahluk-mahluk berdosa. Jika Hanzo Hasashi adalah orang baik, mestinya dia pergi ke Surga setelah meninggal, bukan ke neraka.
Sonya Blade yang lambat mikir
Sonya Blade sudah mengikat Kano yang bejat dan sudah banyak melakukan dosa besar. Sonya juga sudah tahu, bahwa tato naga akan berpindah pada orang yang membunuh pemiliknya. Mestinya Sonya bisa berdarah dingin membunuh Kano yang memang orang jahat dan layak dihukum untuk merebut tato naganya.
Tapi Sonya tidak melakukan itu, padahal dia adalah tentara dari special force yang sudah sangat terlatih. Mestinya tidak ada cerita kasihan atau sentimentil untuk membiarkan Kano hidup, hingga mendapatkan arcananya. Toh ujung-ujungnya Kano juga harus dia bunuh dengan susah payah.
Baca juga:
Demikianlah beberapa pendapat pribadi saya mengenai kejanggalan atau keanehan film Mortal Kombat 2021. Mungkin beberapa diantaranya adalah konyol, karena tentu tidak asyik jika film laga semuanya harus masuk akal dan sesuai dengan pola fikir dunia nyata yang normal.
Tentu sah-sah saja sutradara atau penulis skenario film ini membuat adegan atau alur cerita bagaimanapun, agar film ini bisa dinikmati pemirsa, khususnya pada adegan-adegan pertarungan sadisnya.
Film Mortal Kombat memang dikhususkan untuk adegan pertarungan yang terlihat BadAss, bukan pada alur cerita yang harus masuk akal atau penuh drama. Namun semua orang berhak punya ekspektasi untuk film yang lebih sesuai dengan cara berpikir dengan logika, semisal film-film fiksi ilmiah yang seolah masuk akal.
Jika Sobat punya pendapat berbeda atau setuju dengaan pendapat saya, lalu ingin menyampaikan adegan atau scene lain yang dirasa aneh tentang film ini, jangan ragu untuk menyampaikannya di kolom komentar artikel ini.
0 Komentar